buntut permasalahan HGH dan KTSI - KETUA PGRI TASIK DIBUAT MURKA DAN JENGKEL

TASIKMALAYA,KONTRAS – Menanggapi semakin meruncingnya masalah HGH VS KTSI tidak membuat Dinas Pendidikan Kabuapaten Tasikmalaya khawatir, hal ini dikarenakan permasalahan diantara keduanya itu merupakan hal diluar kendali Dinas.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, ketika masih dijabat Drs.H. Abdul Kodir,MM kepada wartawan beberapa waktu lalu,”Masalah yang terjadi di dalam organisasi HGH dan KTSI itu merupakan masalah internal mereka, jadi bukan masalah Dinas terlebih terus-terang saya sendiri tidak tahu keberadaan organisasi itu,” kata H.Kodir yang Jum’at (6/3) lalu menjabat posisi barunya sebagai Kepala BKPLD Kab.Tasikmalaya.
Mengenai banyak keterlibatan anggotanya yang masuk dalam jajaran sebagai penasih dalam organisasi tersebut, H. Kodir mengatakan itu urusan mereka jadi harus mereka pertanggungjawabkan.

“Siapa yang terlibat ya harus bertanggungjawab dong,” ujar H. Kodir

Pada kesempatan berbeda Ketua PGRI Kabupaten Tasik, Opan menyusul masuk dalam susunan organisasi HGH menyebutkan, permasalahan ini memang sudah dilakukan penyelesaian dengan mencoba memanggil pihak-pihak terkait terutama Ketua HGH agar sesegera mungkin menyelesaikan permasalahan, namun beberapa kali teguran dilontarkan tetap tidak bergeming dan tidak ada respon positif.

“Sudah saya lakukan baik yang terakhir dengan mencoba menelpon agar segera menemui saya untuk dimintai keterangannya pun tetap tidak diindahkan,” kata Opan saat ditemui di sekolahnya beberapa waktu lalu.

Keberadaan HGH Tidak Diakui

Menyusul semakin ramainya permasalahan HGH di masyarakat akhirnya Kepala UPTD Pendidikan Ciawi, E. Saefudin Jumhana S.Pd.,angkat bicara. “Dari semula saya tidak mengetahui akan adanya HGH dilingkungan kerja kami, makanya dengan munculnya isu bahwa bagian kepegawaian mengharuskan pihak-pihak terkait supaya wajib masuk HGH (guru honorer.red) itu tidak benar dan bisa kami buktikan,” ujarnya sambil langsung menelpon stafnya tersebut.

Senada dengan Kepala Kantor Kesbang & Linmas Kabupaten Tasikmalaya, Drs. Roni A Syahroni, MM., saat ditemui KONTRAS menerangkan dirinya pun tidak tahu bahkan langsung mencek akan adanya organisasi HGH ini apa sudah terdaftar atau tidak, bahkan dirinya pun pernah mendengar akan adanya permasalahan dana intensif yang dikelola HGH ini bermasalah.

“Sebenarnya saya tidak tahu bahkan setelah dicek pun nama organisasi HGH di Kabupaten Tasikmalaya ini tidak terdaftar, jadi kalau terjadi permasalahan seperti ini maka pihak Pemda menyerahkan kepada pihak-pihak terkait yang merasa dirugikan untuk langsung berhubungan dengan HGH itu sendiri,” terang Roni
Sementara itu ditempat terpisah Ketua PGRI Kabupaten Tasikmalaya Drs.Opan Supiyan mengaku jengkel dan murka pada HGH yang dinilainya tidak paham berorganisasi. “Dalam pertemuan para pengurus PGRI yang akan datang kita akan bahas permasalahan ini”, kata Opan dengan nada serius kepada wartawan KONTRAS. “Silahkan wartawan pantau kinerja HGH dan jangan segan untuk memberikan control sosialnya, biar jadi pelajaran bagi HGH”, ucapnya dengan nada jengkel. (Jang/Ded/tim)

0 komentar: